The Journey Of Our Relationship - Pernah
ngerasain pacaran tapi jarang banget ketemu?
Pernah
ngerasain kangen tapi cuma bisa saling jumpa dari layar hp semata?
Yaahhh
itu yang kita lalui selama 2,5 tahun terakhir. Kami berdua gak sengaja
dipertemukan pas UAS di SMA. Waktu itu kami sebangku, aku yang jurusan IPA di
kelas 11 dan dia yang jurusan Bahasa di kelas 10.
Berawal
dari aku yang super kepo nanya ke dia sebelum ujian di mulai
"Eh
siapa namanya?"
"Raka"
"Hah?
Nama depan nya R? Kok duduk disini? Kan harusnya yang duduk sebangku sama aku
yang nama depannya abjad awal"
"Enggak
kok nama depan nya bukan R"
"Nah
trus siapa?"
"Rahasia
lah" (nutupin bagian biodata di kertas ujiannya)
"Ah
pelit banget, yaudah"
Dalam
hati aku blg "yaelah ini adik kelas, nanya nama doang aja gak boleh. Sok misterius"
Tapi
itu semua gak berakhir secara gampang, ke kepoan ku masih terus berlanjut.
Karna dia nutupin bagian nama di kertas ujiannya yang notabene ada di bagian
kanan, aku jadi bisa lihat tanggal lahirnya di bagian kiri kertas ujian. Dan
ternyata, tepat di hari ini dia ulang tahun. Dengan spontan aku nyeletuk
"Wah
kmu ulang tahun ya hari ini"
"Hah?
Kok tau" (bingung)
"Tuh
di kertas ujian kan ada" (sambil arahin mata ke kertas ujiannya)
"Oh
iya ya"
"Selamat
ulang tahun ya" (kasih tangan buat nyalamin)
Tapi
dia cuma diem. Dan akhirnya aku tanya
"Aku
ngasih selamat kok kmu gak mau nyalamin aku balik sih" (mulai kesel)
"Hmmmm
iya, makasih ya" (sambil kasih jari kelingking kanan nya ke arah tanganku)
"Hah?
Oke oke" (terpaksa ngelipet tangan dan kasih jari kelingking juga)
Hari
selanjutnya
Waktu
itu aku ujian Matematika dan dia ujian Bahasa Perancis.
Hari
itu aku gak di kasih kertas buram buat ngitung, dan kertas soal ku udah full
sama itung itungan. Waktu itu aku kebingungan lirik kanan kiri, mau ngerjain
dimana lagi, di meja juga gak mungkin, masa ya mau nyoret2 meja, ntar dikira
vandalisme lagi. Daaannn tiba2 dari samping dia nyodorin kertas soal bahasa
Perancis nya kearah ku dan bilang
"Pake
aja buat ngitung"
"Hah?
Seriusan? Kmu gimana ujiannya kalau aku pake kertas soalnya?"
"Udah,
santai, pake aja dlu"
"Oke
makasih"
Aku
ngebut ngerjain soal dan dia diem aja gak ngerjain apa2 sampai 30 menit
menjelang ujian selesai. Pas pengawas mulai liat2 kearah kita, dia pura2
ngerjain soal. Lucu sih. Dalam hati aku bilang "ternyata masih ada orang
sebaik ini"
1
tahun setelah kejadian itu, singkat cerita kami PDKT dalam waktu singkat dan
langsung jadian. 6 bulan kami pacaran, aku lulus SMA dan harus kuliah di
ibukota karena dapat beasiswa disana. Kami pisah sampai 6 bulan lamanya karena
jadwal ku yang terikat di tempat kuliah. Waktu itu aku pulang kerumah, ketemu
keluarga, ketemu dia, dan hal itu berlangsung sampai 3x aku pulang dalam
rentang waktu 4-10 hari saja.
Di
tahun ke dua kami pacaran, teman sekelas ku (cowok) tiba2 ngomong
"Kok
kamu terus yang pulang buat ketemu dia. Kenapa gak dia yang kesini? Kalau dia
sayang sama kamu, pasti dia mau dong nyamperin kamu"
Waktu
itu aku cuma bisa diam dan mikirin omongan itu. Dan seketika aku langsung SMS
dia dan bikin rencana supaya dia bisa liburan ke Jakarta, dan hal itu baru bisa
terwujud setelah 1 tahun kemudian, setelah dia liburan semester kuliahnya. Ya,
dia kuliah di salah satu universitas di Malang, dan aku kuliah di Jakarta.
Selama 3 tahun kami pacaran, hanya 6 bulan kami merasa benar2 pacaran, dan
sisanya selama 2,5 tahun kami LDR.
Hari
itu hari yang sangat2 aku kenang, akhirnya setelah bertahun-tahun LDR, dia
kesini, nyamperin aku. Aku bisa buktikan ke teman ku kalau dia sayang aku,
makanya dia kesini. Hehe. Jahat ya niatnya.
Itu
kali pertama dia naik kereta sendirian, aku pesenin dia tiket kereta lewat
Traveloka. Awalnya dia ragu, tapi aku bilang kalau Traveloka itu partner resmi
PT KAI, jadi udah pasti aman dan terjamin selama perjalanan. Aku udah sering
banget beli tiket pulang pergi ke kampung halaman pake Traveloka dan selalu
memuaskan. Apalagi aksesnya mudah dan bisa pesan dimanapun dan kapanpun tanpa
perlu antri panjang.
Seiring
dengan perkembangan zaman dan teknologinya, pastinya kita sebagai generasi
milenium harus dong menggunakan teknologi dengan sebaik-baiknya supaya gak
ketinggalan sama yang lain.
Nah,
setelah itu, dia berangkat ke Jakarta dan ketemu sama aku.
Perasaan
awal ketemu adalah seneng, super seneng liat dia di depan mataku dan bawain aku
ice cream.
Dia
selalu kasih aku ice cream dan coklat karna dia tau aku suka dua hal itu.
Bahagia ketika selama 2,5 tahun jarang ketemu dan tiba2 dia ada di depan
mataku, bisa ngeliat dia secara nyata bukan hanya dari layar hp, bisa denger
suaranya secara langsung bukan hanya dari speaker hp, bisa megang tangan nya
secara langsung tanpa ada penghalang monitor hp. Rasanya seneng bgt, seneng.
Tapi
dia cuma 3 hari disini, dan akhirnya kita muter muter Jakarta dari pagi sampai
malam. Ke banyak destinasi wisata yang ada. Makan di banyak tempat yang aku
rekomendasikan karena kita suka wisata kuliner, foto-foto berdua, sampai
akhirnya dia harus pulang dan aku antar dia sampai dia masuk ke batas masuk
stasiun. Sedih. Cuma itu yang bisa aku rasakan. Kenapa secepat ini? Kenapa
harus LDR lagi?
Dia
blg "Raka masuk dulu ya, keretanya udah mau berangkat 15 menit lagi"
"Hmmm...
Gak bisa nanti aja ya pulangnya?"
"Gak
bisa, Raka harus pulang sekarang, nanti keretanya keburu berangkat"
"Hmmm
tapi aku masih pengen bareng"
"Iya
nanti ya, kita liburan lagi kalau ada waktu senggang kaya gini. Jangan sedih ya
cantik, kalau sedih nanti cantiknya berkurang"
"Hmm...
Janji ya?"
"Iya
janji"
Dan
akhirnya aku salami dia, dan cuma bisa diam lihat dia masuk ke dalam kereta
sambil melambaikan tangan. Sebenarnya aku gak mau dia pergi, tapi dia janji
kalau pasti akan sama aku lagi suatu saat nanti. Aku percaya itu. Aku nunggu
sampai kereta nya jalan. Perlahan lahan meninggalkan stasiun dan gak terlihat
lagi. Sedih. Tapi harus.
Akhir
tahun ini, kami berencana untuk liburan berdua lagi ke Bandung. Dan kami udah
pesen tiket keretanya lewat Traveloka juga.
Banyak
destinasi wisata dan tempat makan yang pengen kami berdua datengin. Tapi, hal
yang paling aku pengen adalah ketemu dia lagi secara langsung. Bagiku, dia itu
bukan hanya pacar, dia itu pasangan ku. Dia pasangan debat ku, pasangan
berantem ku, pasangan makan ku, pasangan belajar ku, pasangan ceritaku,
pasangan berlibur ku, dan pasangan2 lainnya. Dia itu pelengkap ku, pengisi kekurangan
dan penjaga kelebihan ku. Bahagia ku itu ketika dia ada di sampingku, yaaa,
sesederhana itu.